GUDANG INFO LENGKAP TERPERCAYA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bertemu dengan perwakilan Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi dan Hongkong. Pertemuan ini difasilitasi oleh anggota tim pengawas TKI, Rieke Diah Pitaloka, menyusul kontroversi kicauan Fahri di Twitter.
Dalam pertemuan ini, Rieke mendorong, agar masalah kicauan Fahri diselesaikan secara kekeluargaan. Masalah ini diminta dijadikan momentum untuk saling berupaya menjamin perlindungan kepada TKI di negara-negara luar.
"Saya tidak membela Pak Fahri. Statement politik yang diutarakan anggota Dewan bukan dapat pembelaan dari Dewan lainnya. Yang terjadi ini kawan-kawan, coba apa sisi positifnya," kata Rieke setelah pertemuan tertutup, di Senayan, Jakarta, Selasa 31 Januari 2017.
Rieke mengakui, masalah penempatan dan perlindungan TKI masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Apalagi, saat ini dalam temuan timwas terdapat 43 TKI yang menjadi korban perdagangan manusia, atau trafficking di Jeddah, Arab Saudi.
"Kami minta bantuan Fahri sebagai Wakil Ketua DPR dan Ketua Timwas TKI, ada langkah responsif untuk dari kita sebagai DPR, untuk bantu advokasi 43 orang di penampungan," ujar Rieke.
Sementara itu, meskipun telah ada permintaan maaf dari Fahri, namun pelapor Fahri di MKD, yakni Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI) mengaku belum akan mencabut laporan. Menurut mereka, Fahri juga tidak meminta adanya pencabutan laporan.
"Jad, terserah kepada pihak MKD seperti apa menurut prosedur. Ada (permintaan maaf), sudah meminta maaf. Ada ketidaksengajaan untuk mengatakan itu. Bapak Fahri tidak minta dicabut. Jadi, pihak MKD yang selesaikan pekerjaannya," kata Ketua LACI Nur Halimah.
Sebelumnya, Fahri telah dua kali dilaporkan ke MKD karena kicauan 'babu' di Twitter. Pertama, Fahri dilaporkan oleh Migrant Care. Kemudian kemarin, Fahri dilaporkan oleh LACI. (asp)
sumber: viva.co.id
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar