GUDANG INFO LENGKAP TERPERCAYA - KPK telah mengajukan surat permintaan cegah bepergian ke luar negeri atas Emirsyah Satar dan Soetikno Soedarjo. Selain itu, KPK meminta surat cegah atas tiga orang lainnya yang masih berstatus sebagai saksi.
"KPK meminta pihak Imigrasi melakukan pencegahan atas lima orang. Jadi ini pencegahan ke luar negeri, bukan pencekalan. Yang pertama dua orang tersangka ESA dan SS dan 3 orang saksi," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2017).
"Kemudian ada tiga orang saksi (yang juga dicegah), yaitu Hadinoto Soedigno, Agus Warjudo, dan Selly Wati Raharja," imbuhnya.
Permintaan cegah itu berlaku dari 16 Januari 2017 hingga 6 bulan ke depan. Pencegahan terhadap tiga orang saksi itu, disebut Febri, karena penyidik KPK merasa memerlukan keterangan tiga orang itu dan apabila sewaktu-waktu diperlukan keterangannya tidak berada di luar negeri.
"Saksi yang dicegah ini saksi yang kita pandang keterangannya penting dan dalam penyidikan ini posisi masing-masing saksi nanti silakan dicek sendiri latar belakang saksi-saksi tersebut," ujar Febri.
Salah satu saksi, yakni Hadinoto Soedigno, merupakan Direktur Operasional Citilink dan pada awal bulan ini mengundurkan diri.
Dalam kasus ini, Emirsyah diduga menerima suap dalam bentuk uang dan barang, yaitu dalam mata uang euro sebesar 1,2 juta euro dan USD 180 ribu atau setara dengan Rp 20 miliar. Selain itu, Emirsyah diduga menerima suap dalam bentuk barang dengan total nilai USD 2 juta. Barang-barang terkait dengan dugaan suap itu tersebar di Singapura dan Indonesia.
Pemberian suap itu diduga berasal dari Rolls-Royce agar Emirsyah menggunakan mesin darinya untuk pesawat yang dibelinya dari Airbus. Rolls-Royce telah menyampaikan permintaan maaf terkait dengan pengungkapan kasus korupsi yang menjeratnya. Rolls-Royce juga diharuskan membayar denda 671 juta pound sterling atau sekitar Rp 11 triliun.
Emirsyah sendiri telah angkat bicara tentang kasus ini. Dia membantah telah menerima suap dari Rolls-Royce.
"Sepengetahuan saya, selama saya menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia, saya tidak pernah melakukan perbuatan yang koruptif ataupun menerima sesuatu yang berkaitan dengan jabatan saya," ujar pria yang mundur dari Garuda pada 8 Desember 2014 ini dalam pernyataannya kepada detik.com
Sumber : detikcom.
Baca Juga : Geger! Mbah Mijan : Mengapa Rizieq Shihab Populer dan Banyak Pengikut? ini alasanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar